STAIN Mandailing Natal Peringati Hari Guru Nasional Tahun 2025 dengan Upacara Berbalut Kebinekaan
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 35 Kali

Panyabungan, 25 November 2025 — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 di halaman utama kampus, Selasa (25/11). Mengusung tema nasional “Merawat Semesta dengan Cinta”, kegiatan ini menegaskan peran strategis guru dalam membangun karakter, pengetahuan, dan ketahanan bangsa.
Bertindak sebagai pembina upacara, Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Kasman, M.Pd.I., membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, M.A., yang menegaskan peran sentral guru sebagai penggerak kemajuan pendidikan dan pembangunan bangsa. Ia menggarisbawahi bahwa keberhasilan pembangunan bangsa tidak dapat dipisahkan dari kualitas para pendidik yang menjalankan tugas dengan dedikasi, integritas, dan keteladanan.
"Guru adalah pilar utama pembangunan pendidikan. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh sistem pendidikan yang tanggung jawab besarnya berada di pundak guru. Pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi pembentukan karakter, akhlak, serta budi pekerti. Dari ruang kelas dan bimbingan guru, lahir dokter, ulama, dosen, pemimpin masyarakat, negarawan, serta generasi penerus bangsa di masa depan,". Ujar Dr. Kasman, M.Pd.I., membacakan amanat Menteri Agama.
Di bawah kepemimpinan Nasaruddin Umar, Kementerian Agama terus mengakselerasi penguatan profesionalisme dan kualitas guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Program ini dirancang dengan pendekatan bertahap, terukur, dan berkeadilan sehingga mampu menjangkau semakin banyak pendidik di seluruh Indonesia. Perluasan akses tersebut terlihat dari peningkatan jumlah peserta: pada 2023 dan 2024, PPG diikuti oleh sekitar 41 ribu guru, sementara pada 2025 jumlahnya melonjak menjadi lebih dari 301 ribu guru, meningkat sekitar 620 persen dibandingkan periode sebelumnya.
"Capaian ini sekaligus menegaskan bahwa pada era kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, pemerintah memberikanperhatian nyata dan berkesinambungan terhadap peningkatan mutu guru sebagai pilar utama pendidikan bangsa," Sambung beliau.
Para peserta yang mengenakan pakaian adat Nusantara menjadikan upacara semakin berwarna. Keberagaman busana tradisional yang ditampilkan merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia dan mempertegas bahwa pendidikan tumbuh dan berlandaskan pada nilai kebinekaan.




