Mahasiswa KKN STAIN Madina Gelar MTQ dan Lomba Keagamaan di Desa Ranto Natas
- Kategori : Akademik
- Dibaca : 14 Kali
Panyabungan, 20 Agustus 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Madina kelompok 21 berkolaborasi dengan Naposo Nauli Bulung Desa Ranto Natas melalui tema “Desa Berdaya, Madina Sejahtera”. Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) serta lomba Moderasi Beragama tingkat Madrasah dan Sekolah Dasar. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara tersebut terlaksana pada 19 Agustus 2025, diawali dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pukul 16.30–18.00, kemudian dilanjutkan pada malam harinya dengan kegiatan Moderasi Beragama pukul 20.30–23.30. Seluruh rangkaian berjalan sukses dengan antusiasme tinggi dari masyarakat Desa Ranto Natas yang hadir dan menyaksikan bersama.
Salah satu tokoh masyarakat, Bapak Muchtar Nasution, mengungkapkan rasa syukurnya atas kegiatan ini. “Selama bertahun-tahun mengikuti perayaan 17 Agustus, baru kali ini ada acara seperti ini di desa kami. Kami sangat senang dengan adanya MTQ, semoga bisa terus dilaksanakan setiap tahun. Saya bangga melihat anak-anak desa bersemangat mengikuti lomba ini, dan lebih bangga lagi karena kegiatan ini dirancang dengan baik oleh adik-adik mahasiswa KKN STAIN Madina bersama Naposo Nauli Bulung Desa Ranto Natas. Kami sangat berterima kasih,” ujarnya sambil tersenyum.
Ketua kelompok KKN 21 Desa Ranto Natas, Ridwanda Sapikri, menyampaikan bahwa perayaan 17 Agustus umumnya identik dengan berbagai perlombaan hiburan seperti tarik tambang, panjat pinang, atau goyang balon. Namun, menurutnya, tidak ada salahnya jika perayaan juga diisi dengan kegiatan bernuansa keagamaan. Hal ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, membentuk pola pikir generasi muda yang lebih baik, serta menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, misalnya melalui lomba azan.
Ia menambahkan, perlombaan keagamaan mampu melatih kepercayaan diri anak-anak sekaligus memotivasi mereka untuk terus berkembang. Anak yang berhasil meraih penghargaan akan semakin bersemangat, sementara yang belum berhasil akan terdorong untuk mencoba lagi di kesempatan berikutnya. “Harapan kami, kegiatan semacam ini dapat terus terlaksana setiap tahun,” ujarnya.
Mahasiswa KKN kelompok 21 menyelenggarakan empat cabang perlombaan, yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an, lomba azan, qasidah islami, dan fashion show syar’i. Setiap lomba diikuti lima peserta, kecuali lomba azan yang diikuti enam peserta. Jumlah peserta dibatasi karena keterbatasan biaya.
Kegiatan ini menjadi sarana mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, khususnya anak-anak. MTQ dan lomba lainnya bertujuan membentuk generasi yang unggul dalam nilai-nilai keislaman. Anak-anak yang meraih juara diharapkan terus mengembangkan bakatnya, sementara yang belum berhasil tetap termotivasi untuk berusaha lebih baik. Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini menjadi pesan dan kesan yang berharga untuk ditinggalkan di tengah masyarakat.
Ayo semangat! STAIN Madina menuju IAIN. (Tim Humas)