Ketua STAIN Madina Hadiri Peluncuran Buku Karya Patuan Kumala Nasution, Mandailing dengan Adatnya
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 2989 Kali
Panyabungan – 19 Oktober 2021. Dr. H. Torkis Lubis, D.E.S.S., didampingi oleh Koordinator Humas, Raja Ritonga, Lc., M.Sy, dan Ketua Prodi Ekonomi Syariah, Edi Marjan Nasution, M.E.I., menghadiri peluncuruan buku karya H. Pandapotan Nasution, S.H., yang berjudul Mandailing dengan Adatnya.
Kegiatan yang digelar di Istana Raja, Bagas Godang Pidoli Dolok, Panyabungan ini, dihadiri oleh keturunan Raja-Raja Marga Nasution dari Kota Siantar dan Panyabungan Tonga, Pegiat Budaya, Naposo Bulung dengan jumlah undangan yang sangat terbatas.
Pada kesempatan itu, Ketua STAIN Madina memberikan apresiasi dan dukungan dalam melestarikan budaya dan adat mandailing, khususnya kepada generasi muda.
“tidak kita pungkiri, saat ini budaya dan adat mandailing semakin tergerus, banyak generasi muda yang sudah tidak memahami partuturon, budaya dan adat mandailing itu sendiri. Tentu kehadiran buku ini sangat kita apresiasi dan kita dukung sebagai sebuah upaya untuk melestarikan adat dan budaya kita” tutur beliau
Pada kesempatan itu juga, beliau menyampaikan bahwa suku mandailing sebagai sebuah etnis sangat inklusif dan mudah bergaul dengan suku bangsa lainnya.
“kalau kita amati bahasa dan istilah yang digunakan dalam bahasa mandailing, ada banyak kemiripan dengan bahasa arab khususnya, seperti kata horja, horas dan lainnya, tentu ini sebuah indikasi, bahwa ratusan tahun yang lalu, orang mandailing sudah melakukan asimilasi dengan suku bangsa lainnya” papar beliau
Sementara itu, H. Pandapotan bergelar Patuan Kumala Nasution, mejelaskan bahwa adat itu harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat dinamis.
“adat ini kalau tidak digunakan akan menjadi hilang, namun jika diaplikasikan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka adat akan semakin baru dan menjadi sebuah identitas sebuah komunitas. Selain itu, adat ini tentu sangat dinamis” kata beliau
Sebagai penutup beliau menegaskan bahwa adat dan agama dua hal yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Namun jika adat bertentangan dengan agama, maka tentu agama yang lebih kita utamakan tegas beliau.
Ayo Semangat! STAIN Madina Menuju IAIN (Tim HUMAS)