Serpong, Tangerang — Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal turut ambil bagian dalam kegiatan Lokakarya Nasional bertajuk Menyiapkan Umat Masa Depan yang digelar di Serpong, Tangerang, Senin (15/12/2025). Forum strategis tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar.

Dalam arahannya, Menteri Agama menekankan pentingnya merancang agenda keumatan yang visioner dan berorientasi jangka panjang. Ia menegaskan bahwa upaya menyiapkan umat tidak dapat dilepaskan dari agenda besar pembangunan nasional, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Perguruan tinggi keagamaan Islam, menurutnya, memiliki tanggung jawab strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan mampu beradaptasi dengan dinamika zaman.

Prof. Nasaruddin Umar menilai bahwa pendekatan keagamaan ke depan harus melampaui pola-pola konvensional. Strategi penguatan umat perlu dirumuskan secara kontekstual, peka terhadap perubahan sosial, serta mampu merespons tantangan global yang semakin kompleks.

Lokakarya ini menghadirkan sejumlah pemikir dan tokoh nasional lintas disiplin, antara lain Yudielatief, Prof. Nor Syam, Ulil Anshar Abdalla, Prof. Noor Ahmad, Burhanuddin Muhtadi, serta akademisi dan praktisi lainnya. Para narasumber membedah berbagai proyeksi masa depan agama dan lembaga keagamaan dalam lanskap sosial yang terus berubah.

Melalui diskusi yang intensif, lokakarya ini mendorong para peserta—termasuk pimpinan perguruan tinggi keagamaan—untuk merumuskan pendekatan baru agar agama tetap memiliki relevansi sosial dan daya transformasi di tengah perubahan cepat. 

Menanggapi Hal Tersebut Ketua STAIN Mandailing Natal Sekaligus Sekretaris Forum Rektor  PTKN Indonesia Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag menyampaikan bahwa lokakarya ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan arah kebijakan keumatan di masa depan.

“Forum ini sangat strategis karena mengajak kita semua untuk berpikir jauh ke depan tentang posisi dan peran agama di tengah perubahan sosial yang sangat cepat. Perguruan tinggi keagamaan tidak boleh hanya menjadi penjaga tradisi, tetapi juga harus tampil sebagai pusat gagasan dan solusi bagi persoalan umat,” ujarnya.

“Menyiapkan umat masa depan berarti menyiapkan generasi yang berilmu, berakhlak, dan memiliki daya adaptasi tinggi. STAIN Madina akan terus berupaya mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan penguatan kompetensi dan literasi sosial agar lulusan kami mampu berkontribusi nyata bagi bangsa dan umat,” tambahnya.

ayoo semangat STAIN menuju IAIN (Tim Humas)