STAIN Madina Gelar Rapat Evaluasi Pimpinan 2025: Menguatkan Nalar, Naluri, dan Narasi ASN untuk Kinerja Lebih Berarti
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 18 Kali

Medan, 13 November 2025 — Suasana hangat menyelimuti ruang pertemuan Le Polonia Hotel Medan saat jajaran pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal berkumpul dalam Rapat Evaluasi Pimpinan Kegiatan dan Anggaran Tahun 2025. Pertemuan ini tidak hanya menjadi forum untuk menelaah capaian program dan serapan anggaran, tetapi juga menjadi ruang menyatukan kembali semangat pengabdian dan rasa memiliki terhadap kampus tercinta.
Acara diawali dengan penyampaian laporan oleh Ketua Panitia, Dr. Irma Suryani Siregar, M.A., yang dalam sambutannya menekankan bahwa evaluasi tidak boleh dipandang sebagai rutinitas administratif, melainkan sebagai “cermin” yang harus digunakan seluruh ASN untuk melihat kualitas kerja secara jujur.
“Kita hadir bukan untuk sekadar memeriksa angka, tetapi untuk menimbang apakah langkah-langkah yang kita ambil sudah benar-benar menghadirkan manfaat bagi mahasiswa, bagi institusi, dan bagi masyarakat,” ujar Dr. Irma, dengan suara lembut namun penuh keyakinan. Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh panitia dan peserta yang hadir, sehingga kegiatan dapat terselenggara dengan baik.
Memasuki acara inti, Ketua STAIN Madina, Prof. Dr. Sumper Mulia Harahap, M.Ag, menyampaikan arahan yang sarat makna. Dalam petuah kepemimpinannya yang menenangkan namun meneguhkan, beliau mengingatkan kembali hakikat dasar seorang ASN melalui konsep 3 N: Nalar, Naluri, dan Narasi.
Nalar, kata beliau, adalah kemampuan berpikir jernih—landasan setiap keputusan dan kebijakan. “ASN harus menuntaskan pekerjaan bukan hanya karena perintah, tetapi karena ia paham apa tujuan dan kemanfaatannya,” ujarnya.
Naluri adalah sensitivitas hati. Prof. Sumper menegaskan bahwa birokrasi bukan sekadar mekanisme, melainkan ruang pelayanan kemanusiaan. “Naluri membuat kita peka, membuat kita tidak menutup mata terhadap hal-hal kecil yang sebenarnya berdampak besar,” imbuhnya.
Sementara Narasi adalah cara seorang ASN menghadirkan nilai dari setiap pekerjaan. Narasi bukan sekadar kata, tetapi bagaimana setiap ASN membangun visi, menyampaikan kebaikan, dan menjadi teladan dalam komunikasi.

Dalam arahannya, Prof. Sumper juga menekankan pentingnya reformasi mindset, sejalan dengan instruksi Kementerian Agama. ASN, terutama di lingkungan STAIN Madina, harus terus memperbarui pola pikir agar selaras dengan tuntutan zaman dan kebutuhan transformasi digital.
“Mindset adalah akar dari perubahan. Jika akar ini kita benahi, maka daun, batang, dan buahnya akan mengikuti,” ucapnya.
Suasana ruangan menjadi hening ketika Prof. Sumper menyampaikan analogi yang begitu membekas: merawat kampus seperti merawat pohon sawit. Beliau mengingatkan bahwa sawit hanya dapat berbuah lebat jika dirawat dengan konsisten, diberi perhatian, dan tidak dibiarkan tumbuh tanpa arah.
“Begitu pula kampus kita. Setiap tenaga yang kita berikan, setiap ide yang kita kontribusikan, adalah pupuk yang akan menentukan masa depan STAIN Madina. Bila kita merawatnya dengan cinta, kampus ini akan menghasilkan kebaikan yang jauh melampaui usia kita,” ungkapnya penuh kehangatan.
.png)
Rapat kemudian berlanjut dengan sesi evaluasi yang berjalan efektif dan kolaboratif. Para pimpinan unit dan program studi menyampaikan capaian, tantangan yang dihadapi, serta rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan efisiensi program di tahun mendatang. Diskusi berlangsung akrab namun tetap kritis, menunjukkan semangat profesional civitas akademika untuk terus melangkah lebih maju.
Selain membahas kegiatan dan anggaran, rapat ini juga menjadi ruang memperkuat hubungan emosional dan solidaritas antarunit. Banyak masukan yang disampaikan dengan jujur dan konstruktif, didasari oleh cinta terhadap lembaga dan keinginan kuat agar STAIN Madina semakin berkembang.
Sebagai penutup kegiatan, dilakukan prosesi penyerahan pagu anggaran kepada seluruh Program Studi dan unit di lingkungan STAIN Madina. Penyerahan ini menjadi simbol komitmen terhadap tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berbasis kinerja. Harapannya, setiap unit dapat mengoptimalkan anggaran tersebut untuk memunculkan inovasi, meningkatkan mutu layanan, dan memperkuat reputasi institusi.
 (4).jpg)
Kegiatan berakhir dalam suasana hangat dan penuh optimisme. Para peserta meninggalkan ruangan dengan pandangan baru, semangat yang terbarui, dan keyakinan bahwa perjalanan STAIN Madina ke depan akan semakin kuat dengan kolaborasi, dedikasi, serta penguatan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah birokrasi.
Rapat evaluasi ini bukan sekadar agenda organisatoris, tetapi momentum mempererat komitmen, meneguhkan integritas, dan memperdalam rasa cinta terhadap kampus. Dengan membawa semangat Nalar, Naluri, dan Narasi, STAIN Madina menatap masa depan dengan keyakinan bahwa pelayanan pendidikan yang unggul dan humanis bukan hanya cita-cita, tetapi pengalaman nyata yang terus diwujudkan bersama.
Ayoo Semangat STAIN menuju IAIN (TIM HUMAS)




