Menteri Agama Dianugerahi Penggerak Pelayanan Publik untuk Inovasi Harmoni dan Ekoteologi
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 8 Kali

Mandailing Natal - Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., meraih Anugerah Penggerak Nusantara 2025 untuk kategori Harmoni dan Ekoteologi pada Malam Anugerah Penggerak Nusantara yang digelar iNewsTV, Kamis (21/11/2025).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Menag didampingi jajaran Staf Khusus dan Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag. Dalam kesempatan itu, Menag menyampaikan apresiasi kepada MNC Corp dan iNewsTV atas dukungan terhadap berbagai program Kementerian Agama, khususnya di bidang kerukunan dan pelestarian lingkungan.
Menag memaparkan pengembangan Trilogi Kerukunan Jilid II yang kini mencakup kerukunan antarmanusia, harmoni dengan alam, serta hubungan spiritual dengan Tuhan. Kementerian Agama juga terus menguatkan ekoteologi melalui aksi iklim berbasis pemahaman keagamaan serta menerbitkan buku Ekoteologi: Mengamalkan Iman, Melestarikan Lingkungan sebagai panduan pelaksanaan program lingkungan.
Ia menegaskan bahwa kerukunan dan kepedulian ekologis merupakan fondasi penting pembangunan nasional. Menurut survei Poltracking, keberhasilan Indonesia menjaga harmoni di tengah dinamika global menjadi salah satu capaian tertinggi pada satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo.
Penghargaan tersebut ia dedikasikan kepada seluruh jajaran Kemenag sebagai penyemangat untuk terus merawat harmoni umat dan kepedulian lingkungan.
Ketua STAIN Madina sekaligus Sekretaris Forum Rektor PTKIN Indonesia Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag., memberikan apresiasi tinggi atas capaian Menteri Agama tersebut. Menurutnya, Anugerah Penggerak Nusantara 2025 yang diraih Menag merupakan bukti nyata keberhasilan Kementerian Agama dalam menghadirkan kebijakan yang tidak hanya menumbuhkan kerukunan umat, tetapi juga memperkuat kesadaran ekologis di tengah masyarakat.
Prof. Sumper menambahkan bahwa konsep Trilogi Jilid II dan penguatan Ekoteologi sejalan dengan semangat transformasi keberagamaan yang inklusif dan berbasis keberlanjutan. Menurutnya, kebijakan tersebut memberikan arah baru bagi lembaga pendidikan Islam untuk berperan aktif dalam pendidikan moderasi beragama yang terintegrasi dengan tanggung jawab ekologis.
Ayoo Semagat STAIN menuju IAIN.




