Ketua STAIN Madina Hadiri Launching PMB PTKIN 2026, Tegaskan Komitmen Pendidikan Islam Inklusif
- Kategori : Kampus
- Dibaca : 28 Kali

JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., secara resmi meluncurkan tahapan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Tahun 2026. Launching nasional yang digelar di Jakarta pada Minggu (22/12/2025) ini menandai dimulainya rangkaian penerimaan mahasiswa baru PTKIN se-Indonesia untuk tahun akademik mendatang.
Kegiatan tersebut dihadiri jajaran pejabat eselon I dan II Kementerian Agama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, serta para rektor PTKIN dari berbagai wilayah di Indonesia. Turut hadir Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal sekaligus Sekretaris Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Indonesia, Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag. Launching PMB PTKIN 2026 juga diikuti secara daring oleh jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama dan para kepala sekolah dari berbagai daerah.
Tahun ini, PMB PTKIN 2026 mengusung tema besar “Pendidikan Islam Ramah Difabel”, sebagai komitmen Kementerian Agama dalam menghadirkan akses pendidikan tinggi keagamaan Islam yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam sambutannya, Menteri Agama menegaskan bahwa PTKIN harus berperan sebagai pusat keunggulan (center of excellence) pendidikan tinggi Islam dengan kekhasan pada integrasi ilmu agama dan ilmu umum yang berpijak pada nilai-nilai spiritual dan intelektual.
.jpeg)
“PTKIN memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Kekuatan kita terletak pada perpaduan nilai spiritual dan intelektual yang harus terus dikembangkan. Pendidikan tinggi Islam harus inklusif dan ramah bagi semua, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujar Prof. Nasaruddin Umar.
Menag juga menekankan pentingnya pendekatan geointelektual, yakni pengembangan PTKIN berbasis potensi lokal dan konteks wilayah masing-masing. Setiap PTKIN diharapkan mampu menggali keunggulan daerah sebagai identitas institusional sekaligus solusi atas kebutuhan masyarakat sekitar.
Selain itu, Menag memberikan perhatian khusus terhadap program studi yang masih minim peminat dan mendorong pimpinan PTKIN untuk melakukan terobosan melalui inovasi kurikulum serta pengemasan program studi yang lebih kreatif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amin Suyitno, menyampaikan bahwa saat ini PTKIN baru menjangkau sekitar 31 persen masyarakat Indonesia, sehingga masih terdapat peluang besar untuk memperluas akses layanan pendidikan tinggi keagamaan Islam.
“Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi PTKIN untuk meningkatkan kepercayaan publik melalui penguatan kualitas, layanan, dan inovasi sistem seleksi,” jelasnya. Ia juga mengungkapkan bahwa secara nasional, 784 program studi PTKIN telah terakreditasi Unggul, yang menunjukkan daya saing PTKIN di tingkat nasional.

Menanggapi arah kebijakan tersebut, Ketua STAIN Mandailing Natal sekaligus Sekretaris Forum Rektor PTKIN Indonesia, Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas peluncuran PMB PTKIN 2026 yang dinilainya semakin progresif, inklusif, dan responsif terhadap tantangan pendidikan tinggi Islam.
“Peluncuran PMB PTKIN 2026 ini menegaskan komitmen Kementerian Agama dalam memperluas akses pendidikan tinggi Islam yang berkeadilan. Bagi STAIN Mandailing Natal, semangat pendidikan Islam ramah difabel dan pendekatan geointelektual menjadi landasan penting dalam pengembangan institusi yang berakar pada kearifan lokal Mandailing sekaligus berorientasi global,” ujarnya.
Prof. Sumper menambahkan bahwa STAIN Mandailing Natal terus melakukan penguatan layanan akademik, sarana prasarana, serta pengembangan kurikulum yang adaptif dan inklusif agar mampu menjawab kebutuhan masyarakat Sumatera Utara bagian selatan.
“Kami berkomitmen menjadikan STAIN MADINA sebagai pusat pengembangan keilmuan Islam yang moderat, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal serta dunia kerja, sejalan dengan arah kebijakan nasional PTKIN,” tegasnya.
Melalui PMB PTKIN 2026, Kementerian Agama berharap seluruh PTKIN, termasuk STAIN Mandailing Natal, mampu melahirkan generasi intelektual Muslim yang unggul secara akademik, berkarakter kuat, serta memiliki kepedulian sosial dan empati terhadap keberagaman.
Ayoo Semangat STAIN menuju IAIN (Tim Humas)



